Pengertian dan Cara Mengobati Pyometra | Drh. Fira Sovica

Pyometra adalah infeksi pada rahim hewan. Secara bahasa, pyometra berarti "nanah di dalam rahim." Artikel kali ini akan membahas mengenai pyometra dan cara mengobati pyometra, karena pyometra sangat dianjurkan untuk segera diobati sesegera mungkin agar efek yang ditimbulkan tidak fatal. Artikel ini berkaitan dengan artikel cara memelihara musang.

• Penyebab pyometra. Pyometra biasanya dipengaruhi karena faktor hormonal dan mikro organisme. Adanya mikro organisme yang masuk ke dalam rahim lewat serviks (kemaluan) bisa menjadi penyebab pyometra. Itulah sebabnya kenapa pyometra terjadi saat musang, kucing, anjing, dan hewan lainnya sedang birahi, karena saat birahi, kemaluan betina terbuka untuk memudahkan pejantan mengawini betina.
• Ciri pyometra. Ciri pyometra yang sering terjadi adalah munculnya nanah atau lendir berbau amis berwarna kuning, coklat, atau merah dari kemaluan betina. Selain itu, hewan yang menderita pyometra biasanya kehilangan nafsu makan, lesu, dan kelihatan pucat. Pada kasus lain, pyometra juga tidak melulu memunculkan nanah atau lendir di kemaluan hewan betina, namun gejala yang ditunjukkan biasanya sama, yaitu kehilangan nafsu makan, pucat, muntah, dan perut membesar akibat penumpukan nanah di rahim karena nanah tidak bisa keluar lewat serviks akibat posisi serviks yang tertutup.
• Bagaimana cara mengobati pyometra? Tidak ada jalan lain selain membawa hewan yang diduga menderita pyometra ke dokter hewan, sesegera mungkin. Pada kasus pyometra yang sudah parah, dokter biasanya akan melakukan operasi dan pemberian antibiotik.
• Jika sudah sangat parah, biasanya dokter akan melakukan pengangkatan rahim dan ovarium pada hewan. Jadi, pastikan anda membawa kucing, anjing, atau musang yang kena pyometra sesegera mungkin sebelum parah.
• Menjaga kesehatan dengan menjaga daya tahan tubuh indukan hewan serta menjaga kebersihan kandang adalah musti dilakukan agar hewan terhindar pyometra.

Demikian adalah pembahasan singkat mengenai pyometra. Semoga artikel ini bisa membawa kewaspadaan bagi kita selaku pemilik hewan peliharaan. Masih ada yang ingin ditanyakan? Silakan tulis di bawah ini. Terima kasih. (FS)