Membuat bow perch
bisa dilakukan dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh di sekitar rumah anda. Sesuai dengan namanya, bow artinya busur. Bow perch adalah tangkringan berbentuk seperti busur panah (setengah lingkaran). Jenis perch seperti ini lebih banyak digunakan sebagai perch untuk BOP daripada burung hantu. Para pecinta burung hantu lebih umum menggunakan T perch dan block perch daripada bow perch. Cara membuat T-perch sendiri pernah saya bahas di artikel cara membuat T perch sendiri. Selain bow perch dan T-perch, saya juga pernah membahas mengenai block perch di artikel cara membuat block perch sendiri.Berikut ini adalah model bow perch yang akan kita buat. Anda bisa memodifikasi sendiri bow perch ini sesuai dengan keinginan anda.
Image taken from themodernapprentice.com |
- Siapkan lempeng besi atau kayu berbentuk bulat. Anda bisa mendapatkannya di tempat pengolahan kayu. Bisa juga dengan membuatnya langsung di tukang terali. Ukuran lempeng besi atau kayu bisa disesuaikan dengan ukuran burung hantu yang dipelihara, namun biasanya keluarga saya (kebetulan, keluarga saya adalah pecinta bop, hanya saya saja yang memelihara burung hantu) membuat bow perch dengan lempeng besi berbentuk bulat berdiameter 30 sentimeter. Bagian ini nantinya akan menjadi dasar perch, jadi sebaiknya lempeng bulat ini dibuat agak berat atau diberi pemberat.
- Batang besi dengan panjang 40 sentimeter. Batang besi tersebut kemudian dilengkungkan hingga berdiameter 30 senti. Dengan demikian, kedua kaki batang besi tersebut bisa direkatkan ke lempeng yang menjadi dasar perch.
- Langkah terakhir, anda bisa merekatkan kaki-kaki batang besi yang sudah dilengkungkan dengan dasarannya dengan cara mengelasnya atau melubangi dasaran dan memasukkan batang besi ke dalamnya. Anda bisa meminta bantuan tukang las teralis untuk melakukan ini. Setelah direkatkan, anda bisa melilitkan tali komando di sepanjang batang besi agar burung bop atau burung hantu bisa bertengger secara mantap di atasnya.
Haduuh dok setelah saya tanya penjualnya ternyata tobi WC:(
ReplyDeletemau wc juga asal bisa ngelatih dan ngerawatnya pasti berhasil kok mas... :)
Deletejangan nyerah.. :)
Mas pambudi utomo wc responnya lebih joss nanti kalo dah skill
Deletedo saya mau tanya, saya punya barn owl yang masih anakan, itu apa sudah boleh di taro di perch? kalau sudah boleh, cara melatih untuk bisa berdiri di perchnya gimana ya? soalnya saat ini saya taro di box gitu barn owl saya, dan udah mulai bisa manjat keluar dia.
ReplyDeletekalau dia udah bisa berdiri, coba aja taro diperch-nya mas. bikin perch sendiri dari tempat parcel. :)
DeleteDok, barn owl saya masih brancher awal. Terus saya coba taro di perch, dia kayak masih susah seimbang gitu dan setiap saya taro di perchnya dia pasti loncat ke bawah atau jatuh, terakhir ini pas saya taro dia jatuh dan sayapanya kayak turun sebelah gitu, apakah itu sayapnya patah? Jatohnya si ga tinggi sebenernya cuma kayak dr sofa ke lantai. Dan untuk barn owl buat bisa seimbang diatas perch itu umur berapa ya? Makasih.
ReplyDeletekalau emang dia gak nyaman di perchnya, jangan dipaksa. biarin aja. :)
Deletesoal sayapnya, observasi aja dulu. mas biasa kasih makan apa?
kasih super-n setetes setiap hari...
Kasih makannya sih daging sapi mentah
ReplyDeleteitu udah bagus, meski saran saya: pake daging empit atau puyuh, mas. cuma saran kok, hehehe... :D
Deleteudah dikasih super-n belum?
sekarang gimana keadaannya?
Dok saya punya BWK brancher tengah mau ke akhir, BWK saya agresif, tapi gamau jalan, jadi kalo makan harus disodorin , terus kalo nangkring di perch juga diem ga kemana2 atau loncat turun , kenapa ya?
ReplyDeletemending mas tajamkan instingnya. coba kasih makan makanan yang kelihatan lemah, kayak bayi tikus putih yang belum melek. taro aja deket dia, terus tinggal. nanti dimakan sendiri.
Deletedengan cara itu, instingnya bisa tumbuh lagi