Perbedaan Bekas Gigitan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa | Drh. Fira Sovica

Bedanya bekas gigitan ular berbisa

dengan bekas gigitan ular tidak berbisa bisa diketahui secara visual. Perbedaan bekas gigitan ular ini disebabkan oleh perbedaan struktur gigi ular berbisa dan struktur gigi ular tidak berbisa. Struktur gigi ular berbisa amat berbeda dengan struktur gigi ular tidak berbisa. Pada artikel beda bekas gigitan ular tidak berbisa dengan tidak berbisa kali ini, saya akan membahas tentang perbedaan bekas gigitan ular.
Perbedaan Bekas Gigitan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa
Image taken from wildworldofsnakes.com
  • Struktur gigi ular berbisa.
  • Secara struktur, gigi ular berbisa berfungsi sebagai alat injeksi bisa ke tubuh korbannya. Hanya sedikit gigi ular berbisa yang berfungsi untuk membantu menelan makanan. Gigi paling panjang pada barisan gigi ular berbisa adalah gigi taring, yang selain berfungsi untuk menelan makanan, gigi taring pada ular berbisa juga berfungsi sebagai penyuntik bisa ke korban atau mangsa ular. Karena struktur gigi ular berbisa itulah bekas gigitan ular berbisa hanya berbentuk 2 titik berjarak kira-kira setengah atau satu senti meter.
  • Struktur gigi ular tidak berbisa.
  • Struktur gigi ular tidak berbisa sangat membantu ular tersebut untuk menelan mangsanya. Struktur gigi ular berbisa sama panjang dan sama rata, sehingga membantu ular untuk menelan mangsanya bulat-bulat. Semua jenis ular, baik yang berbisa ataupun tidak berbisa, memang menelan makanannya bulat-bulat. Karena struktur gigi ular tidak berbisa inilah bekas gigitan ular tidak berbisa cenderung berbentuk seperti huruf U.

Demikian adalah

perbedaan bekas gigitan ular berbisa dengan yang tidak berbisa

. Semoga artikel tersebut diatas dapat menambah wawasan anda dalam memelihara ular. Saran, kritik, dan komentar serta konsultasi bisa anda tulis dibawah ini. Terima kasih. (FS)

0 Response to "Perbedaan Bekas Gigitan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa"

Post a Comment

Komentar anda akan dimoderasi oleh Admin.
Pesan anda akan langsung dibalas oleh Drh. Fira Sovica.