Hal Yang Salah Dalam Memelihara Sugar Glider | Drh. Fira Sovica

Ada beberapa teori yang salah dalam memelihara sugar glider. Hal-hal keliru dalam memelihara dan ternak sugar glider tersebut biasanya banyak disebut oleh para penjual sugar glider dan orang yang kurang mengerti tentang sugar glider. Bagi anda yang mau tahu cara memelihara sugar glider yang baik dan benar, anda bisa membaca artikel saya mengenai cara memelihara sugar glider.
Sebagai dokter hewan, saya mengalami banyak

hal yang salah dalam memelihara sugar glider

yang banyak dilakukan oleh mereka yang memelihara sugar glider. Dan berikut adalah beberapa hal keliru yang banyak dilakukan dan disebutkan oleh para pemelihara sugar glider:

Image taken from pinterest.com

1. Hal pertama yang keliru dalam memelihara sugar glider adalah: sugar glider obesitas adalah ciri sugar glider yang sehat.
Saya tidak tahu darimana anggapan sesat bahwa sugar glider obesitas adalah sugar glider yang sehat. Meski sugar glider obesitas dianggap lucu, tapi hal tersebut sangatlah tidak menyenangkan untuk si sugar glider. Sugar glider obesitas amat rentan terkena gangguan fungsi jantung, kegagalan fungsi ginjal, serta problem kesehatan lainnya. Hal terburuk yang dapat terjadi kepada sugar glider obesitas adalah kematian mendadak (sudden death) akibat kegagalan fungsi jantung. Sugar glider yang sehat adalah sugar glider yang memiliki berat badan ideal, tidak kelebihan berat badan (tidak obesitas) juga tidak terlalu kurus. Para owner sugar glider hendaknya menjaga betul asupan protein, vitamin, mineral, lemak, serta serat untuk makanan sugar glidernya. Saran saya, makanan yang baik untuk sugar glider adalah pemberian bubur bayi selama 4 hari diiringi dengan pemberian buah selama 3 hari setelahnya. Di dalam kandang sugar glider juga sebaiknya ditaruh aksesoris yang dapat menstimulus sugar glider untuk terus bergerak seperti wheels (roda putar) dan semacamnya.
2. Hal yang salah dalam memelihara sugar glider yang kedua adalah: sugar glider yang memiliki hidung pesek lebih mudah digemukkan.
Sugar glider yang berhidung pesek lebih mudah digemukkan atau dibuat obesitas adalah hal ngaco kedua yang tidak kalah ngaconya. Gemuk atau tidaknya seekor sugar glider tidak ada pengaruhnya dengan bentuk hidung yang pesek atau tidak.
3. Kesalahan dalam memelihara sugar glider yang ketiga adalah: anggapan bahwa mengawinkan sugar glider jenis classic grey yang sedarah dapat menghasilkan joey sugar glider jenis albino atau leucistic.
Teori bahwa mengawinkan sugar glider yang masih sedarah (dari satu indukan) akan menghasilkan sugar glider jenis lain seperti albino atau leucistic adalah teori yang membahayakan induk maupun joey itu sendiri, disamping fakta bahwa teori tersebut adalah sebuah kekeliruan besar dalam mengawinkan sugar glider. Mengawinkan sugar glider sedarah hanya akan menghasilkan joey sugar glider dengan kecacatan fisik, dan induk sugar glider tak jarang malah memakan joey yang dihasilkan dari perkawinan sedarah akibat tingkat stress pada indukan yang sangat tinggi. Penyebab kenapa induk sugar glider memakan anaknya sendiri bisa dibaca di artikel alasan kenapa induk sugar glider memakan anaknya sendiri.

Demikian adalah beberapa

hal yang salah dalam memelihara sugar glider

Artikel teori yang salah dalam memelihara sugar glider tersebut diatas diharapkan bisa menambah wawasan anda dalam memelihara sugar glider. Saran dan konsultasi anda terhadap hewan bisa ditulis dibawah ini. Terima kasih. (FS)