Sayuran Sebagai Makanan Tambahan Reptil Karnivora | Drh. Fira Sovica

Sayuran sebagai makanan tambahan reptil

karnivora pernah saya bahas, salahsatunya di artikel cara mencegah salvator mati mendadak, beberapa jenis sayuran bisa menjadi alternatif makanan tambahan bagi reptil, terutama bagi reptil karnivora seperti salvator, bearded dragon, soa layar, soa payung, dan lain sebagainya. Di artikel singkat kali ini, saya akan mengupas tentang jenis sayuran yang bisa diberikan kepada reptil peliharaan anda. Oh ya, bagi anda yang ingin mempelajari memelihara salvator, anda bisa membaca cara memelihara salvator. Bagi anda yang berminat memelihara kadal berjanggut, anda bisa membaca artikel memelihara bearded dragon.
Sayuran Sebagai Makanan Tambahan Reptil Karnivora
Image taken from fourleggedfun.blogspot.com

Kembali lagi ke topik kita. Beberapa jenis sayuran yang bisa diberikan sebagai makanan tambahan untuk reptil anda antara lain:
  • Sawi Hijau (Bok Choy)
  • Bok Coy atau umum disebut sawi hijau adalah jenis sayuran yang sangat populer di indonesia. Bagi anda yang gemar makan bakso atau mie ayam, pasti mengenal sayuran ini. Anda juga kerap menambahkan sayuran ini sebagai pelengkap mie instan, nasi goreng, cap cay, dan....... dan kenapa saya malah membahas makanan?? :) Sedikit yang tahu bahwa sayuran ini bisa dijadikan sebagai makanan tambahan untuk reptil. Sawi hijau atau bok choy sangat kaya akan vitamin a, yang tentunya dapat merangsang pertumbuhan kulit reptil dan menjaga kesehatan mata reptil, selain juga dapat membantu pencernaan reptil. Saya sendiri merekomendasikan sawi hijau atau bok choy untuk makanan tambahan reptil anda.
  • Wortel
  • Wortel adalah jenis sayuran yang bisa dijadikan sebagai makanan tambahan untuk reptil anda. Kandungan vitamin a dalam wortel mampu memenuhi asupan vitamin a bagi reptil anda yang membantu proses molting (ganti kulit) dan kesehatan mata. Kandungan vitamin k pada wortel juga mampu menjaga kesehatan pencernaan reptil anda.
  • Daun Selada
  • Bagi anda yang gemar mengkonsumsi salad pasti tidak asing lagi dengan selada. Kandungan air dan serat dalam daun selada dapat membantu sistem pencernaan reptil kesayangan anda. Di alam liar, reptil kerap memakan selada liar sebagai makanan tambahan, terutama jika mereka merasa ada yang tidak beres dengan pencernaannya.
  • Bayam
  • Bayam memiliki cukup kandungan serat, air, klorofil, dan kalsium yang bisa melancarkan pencernaan reptil anda. Namun, kandungan oxalate dalam bayam juga menghambat penyerapan kalsium pada reptil. Jadi anda bisa menganggap kandungan kalsium ini tidak ada karena memang tidak bisa terserap tubuh. Bayam sendiri bukan sayuran yang dianjurkan diberikan secara terus menerus untuk reptil karena pemberian bayam secara jangka panjang akan menimbulkan masalah kesehatan. Namun sesekali anda bisa memberikan bayam kepada reptil peliharaan anda.
  • Tauge
  • Tauge atau toge adalah sayuran yang umum digunakan oleh orang indonesia sebagai tambahan sayur dan makanan tradisional indonesia. Sebaiknya berhati-hati dalam memberikan tauge untuk reptil anda. Dalam beberapa kasus, reptil kerap terjangkit salmonella yang ditularkan dari tauge yang kurang bersih. Pastikan anda sudah mencuci bersih tauge yang akan diberikan kepada reptil peliharaan anda dengan air yang mengalir.
Cara mengolah sayuran sebagai makanan reptil.
Cara menyajikan sayuran-sayuran tersebut untuk makanan reptil adalah dengan mencacahnya hingga halus, lalu taruh di dalam kandang reptil. Jika dalam 6 jam ada sisa sayuran yang tidak termakan, sebaiknya buang sisa sayuran tersebut dari dalam kandang.
Itulah beberapa jenis sayuran yang bisa diberikan kepada reptil karnivora peliharaan anda. Artikel

sayuran sebagai makanan tambahan bagi reptil

ini diharapkan bisa membantu anda para pecinta reptil untuk menjaga kesehatan reptil peliharaan anda. Saran, komentar, dan kritik bisa anda tulis dibawah ini. Terima kasih. (FS)

0 Response to "Sayuran Sebagai Makanan Tambahan Reptil Karnivora"

Post a Comment

Komentar anda akan dimoderasi oleh Admin.
Pesan anda akan langsung dibalas oleh Drh. Fira Sovica.