Image taken from musang-lovers.blogspot.com
Namun, sebenarnya ada
sisi negatif dan sisi positif sosialisasi musang sebagai hewan peliharaan
. Ada banyak pro dan kontra di sini karena memang ada sisi positif dan sisi negatif dari sosialisasi musang sebagai hewan peliharaan. Dan berikut adalah sisi positif dan sisi negatif dari sosialisasi musang sebagai hewan peliharaan.- Sisi positif kegiatan sosialisasi musang sebagai hewan peliharaan.
- Membuat para owner musang berlomba-lomba merawat musangnya sebaik mungkin. Dengan adanya acara sosialisasi, para owner musang jadi makin termotivasi agar musang bisa menjadi lebih "good looking" seperti musang lain dalam acara sosialisasi.
- Sosialisasi musang akan membuat banyak orang melirik musang sebagai hewan yang bisa diternakkan sehingga banyak orang menangkarkan atau mengembangbiakkan musang. Dengan adanya acara sosialisasi musang, orang akan melihat kesempatan untuk men-breeding musang atau menternakkan musang. Hal itu tentu saja baik karena dengan adanya breeding musang, kelestarian musang liar di alam diharapkan bisa terjaga.
- sisi negatif kegiatan sosialisasi musang sebagai hewan peliharaan.
- Makin banyaknya musang liar yang diburu akibat meningkatnya permintaan pasar akan musang peliharaan. Ya. Makin banyak sosialisasi berarti meningkat pula permintaan masyarakat terhadap musang sebagai hewan peliharaan. Hal itu dapat memicu terjadinya perburuan akan musang.
- Makin banyaknya musang yang tersia-sia dan mati. Di acara sosialisasi musang, sangat jarang komunitas pecinta musang dan grup-grup pecinta musang yang memberi pengetahuan kepada masyarakat bahwa musang adalah hewan buas yang tidak segan-segan melukai. Umumnya mereka hanya menunjukkan sisi jinak musang saja, bahwa musang bisa diajak main, bahwa musang bisa jinak seperti kucing, dan lain sebagainya. Hal itu tentu akan membuat pola berpikir masyarakat bahwa "musang bisa jinak seperti kucing" itu tadi, padahal pendapat itu adalah salah besar. Sejinak apapun musang, ia pasti akan mengigit karena itu adalah insting dasarnya, basic instinc-nya. Banyak diantara pengadopsi musang pemula yang kecewa karena musangnya tidak sejinak musang yang ia lihat di acara sosialisasi musang dan akhirnya menyia-nyiakan musangnya. Lebih parah lagi, penulis pernah menemui kasus dimana si adopter musang akhirnya mengkonsumsi musang yang ia beli karena musang yang ia anggap jinak tidak sesuai harapannya. Memelihara musang membutuhkan komitmen yang besar. Memelihara musang berarti siap dengan luka-luka yang sangat mungkin anda dapatkan dari cakaran, gigitan, dan terkaman si musang. Memelihara musang berarti siap membersihkan kandang musang, memandikan musang, memberi makan musang, serta membawa musang ke rumah sakit jika si musang sakit. Dan jangan pernah mengharapkan musang seperti kucing karena musang tidak akan pernah bisa jinak seperti kucing. Jika anda ingin musang yang jinak seperti kucing, saya sarankan anda jangan memelihara musang karena sampai kapanpun musang tidak akan pernah bisa seperti kucing.
0 Response to "Sisi Positif & Sisi Negatif Sosialisasi Musang Sebagai Hewan Peliharaan"
Post a Comment
Komentar anda akan dimoderasi oleh Admin.
Pesan anda akan langsung dibalas oleh Drh. Fira Sovica.