Cara Memelihara Rakun | Drh. Fira Sovica

Memelihara rakun memang sudah banyak sekali ditanyakan kepada saya, namun baru kali ini artikelnya bisa saya publish. Saya mohon maaf karena beberapa hari ini tidak bisa online dikarenakan banyaknya kesibukan saya di real life. Artikel ini akan sedikit membahas mengenai rakun.

Apa sih hewan rakun itu? Apa makanan rakun? Bagaimana cara merawat rakun? Dan bagaimana penanganan rakun yang baik? Berikut adalah artikel lengkap cara memelihara rakun.

• Rakun merupakan hewan karnivora: secara alami, rakun sebenarnya adalah pemakan daging. Meski demikian, rakun yang dipelihara manusia bisa diberi makan dogfood atau catfood, serangga (jangkrik, ulat hongkong), daging ayam rebus, buah-buahan (pepaya, pisang), dan beberapa jenis sayur-sayuran (selada, mentimun, wortel).
• Untuk kebutuhan kandang rakun, disarankan membuat kandang yang agak besar. Anda bisa menggunakan kandang kucing tingkat dua, disertai berbagai aksesoris agar rakun bisa memanjat-manjat di seantero kandangnya. Anda bisa menempatkan tiang-tiang yang mudah dipanjat dan dititi oleh rakun anda.
• Rakun adalah hewan yang cerdas. Mungkin agak mirip dengan ferret, yang dengan mudah bisa kabur dari kandangnya melalui celah sempit sekalipun. Maka dari itu, pastikan kandang rakun selalu tertutup dan diselot dengan baik.
• Pada dasarnya, rakun memiliki sifat seperti musang rase: pecicilan dan kerap menggigit, bahkan jika rakun tersebut sudah sangat jinak sekalipun. Sama halnya seperti rase, rakun yang sudah jinak hanya menggigit karena iseng/bercanda. Jadi, jika anda memelihara rakun, secara singkat anda juga setuju untuk digigit, baik gigitan serius (hingga luka) atau gigitan bercanda.
• Rakun bisa saja dipelihara dengan cara diliarkan di seantero rumah (freeroom). Meski begitu, pastikan rakun yang di freeroom sudah jinak dan sudah mengenal anda (bonding), untuk mencegah kaburnya rakun dari rumah.
• Bersihkan kandang rakun minimal dua hari sekali. Kebersihan kandang yang kurang terjaga akan membuat bulu rakun anda stress.
• Seperti halnya hewan lain, kesehatan rakun bisa dilihat dari bentuk, bau, dan warna fesesnya. Rakun yang diberi makan makanan yang mengandung protein tinggi seperti daging rebus dan catfood/dogfood biasanya memiliki bau feses yang lebih menyengat, dibandingkan rakun yang diberi makan buah-buahan dan sayuran. Meskipun demikian, rakun yang sakit biasanya memiliki feses yang berbeda. Lebih bau lagi dari itu. Saya sendiri menyarankan agar anda membawa rakun yang sakit ke dokter hewan sesegera mungkin.

Demikian adalah artikel mengenai cara merawat rakun yang baik dan benar. Semoga artikel kali ini bisa menambah wawasan anda, terutama bagi anda yang ingin memelihara rakun. Terima kasih. (FS)